nusakini.com - Internasional - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut di daerah pantai timurnya pada hari Rabu (15/9), menurut militer Korea Selatan, dua hari setelah Korea Utara mengklaim mereka berhasil menguji coba rudal jelajah jarak jauh.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menyatakan rudal tersebut terbang dari pusat daratan ke arah perairan di Semenanjung Korea bagian timur dan analisa lebih jauh dengan pihak Amerika Serikat sedang berjalan.

• Korea Utara Tolak Tawaran Bantuan Ekonomi yang 'Tak Masuk Akal' oleh Korea Selatan
• Kim Jong Un Deklarasikan Kemenangan Lawan Covid-19 di Korea Utara
• AS Minta China Tegas ke Korea Utara dalam Uji Coba Rudal Provokatif
• Rudal Mendarat di sekitar Gedung Konsulat AS di Irak
• Korea Utara Berada di Peringkat 174 dari 180 Negara untuk Indeks Korupsi

Perdana menteri Jepang, Yoshihide Suga menyebut peluncuran rudal tersebut "memalukan", dan mengutuk aksi tersebut sebagai ancaman terhadap kedamaian dan keamanan terhadap wilayah sekitarnya.

Pada hari Senin (13/9), Korea Utara mengaku telah menguji rudal jelajah yang baru saja di kembangkan pada akhir pekan. Media negara Korea Utara menggambarkan rudal tersebut sebagai "senjata strategis yang sangat signifikan", mengimplikasikan bahwa rudal tersebut dikembangkan dengan niatan untuk mempersenjatakan mereka dengan nuklir.

Rudal yang ditembakkan pada akhir pekan tersebut menjelajah hingga jarak 1.500 km dalam waktu penerbangan dua jam di atas Korea Utara dan wilayah perairannya untuk mencapai target.

Banyak ahli mengatakan uji coba Korea Utara menunjukkan pihaknya mendorong untuk meningkatkan persenjataan senjatanya di tengah kebuntuan dalam diplomasi nuklir antara Pyongyang dan Washington.

Dialog antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah terhenti sejak 2019, ketika Amerika menolak permintaan Korea Utara untuk keringanan sanksi besar dengan imbalan pembongkaran fasilitas nuklir yang sudah tua.